Minggu, 20 Januari 2008

Sejarah Rosario


Sejarah Rosario

Kata Rosario berasal dari bahasa latin , rosarium (dari akar kata Latin, rosa = bunga mawar), yang berarti karangan bunga mawar.

Penjelasan mengenai Rosario diajarkan oleh Santo Louis de Montfort. Beliau menjelaskan bahwa mawar itu melambangkan Yesus dan Maria dalam kehidupan, kematian dan keabadian. Daunnya adalah misteri kegembiraan, durinya adalah misteri sengsara, bunganya adalah misteri kemuliaan, kuncupnya adalah masa kanak-kanak Yesus dan Maria, kelopaknya yang terbuka adalah lambang penderitaan mereka. Mawar yang merekah melambangkan kemenangan serta kemuliaan Yesus dan Maria.

Ada 2 tradisi mengenai asal usul Doa Rosario ini. Versi pertama adalah pada awal abad 12, Bunda Maria menampakkan dirinya dan memberikan rosario pada Santo Dominikus pendiri Ordo Dominikan dan meminta Dominiskus untuk mewartakan rosario ini. Pada masa itu Santo Dominikus sedang berjuang melawan kaum bidaah/ajaran sesat Albigensian. Bidaah/ajaran sesat Albigensian memahami penyelamatan sebagai pembebasan jiwa dari tubuh, menganggap hal-hal jasmani sebagai jahat dan karena itu menolak penjelmaan Kristus, sakramen-sakramen dan kebangkitan badan. Bunda Maria berjanji bahwa karya kerasulannya akan berhasil jika Dominikus dengan setia mendoakan dan mewartakan Doa Rosario ini. Dalam sejarah akhirnya, Dominikus dan pengikutnya dari abad 12 sampai abad 14 berhasil ' mematikan' bidaah Albigensian dengan jalan menggalakkan Doa Rosario dan merenungkan misteri-misteri penyelamatan. Bersama-sama dengan Ordo Kartusian ( yang membagi doa salam maria dalam 'sepuluh sepuluhan' dan menyisipkan doa Bapa Kami di antara tiap 'perpuluhan"-nya) menerbitkan buku penuntun, berkotbah tentang peranan doa rosario dan menggalakkan Persekutuan Rosario. Karena itulah dunia menyakini bahwa Doa Rosario ini berasal dari Santo Dominikus meskipun pada awal abad 5 pada masa Santo Benedictus, orang sudah mengenal untaian manik-manik untuk menghitung doa vocal yang didaraskan berulang-ulang.Versi kedua, setelah mapan secara historis kemudian mulai mendapat dukungan dari lingkungan kepausan dan dimasukkan dalam bulla kepausan ( surat resmi kepausan menyangkut ajaran Gereja yang harus diimani). Hal ini karena Gereja melihat Doa Rosario menjadi doa perang suci baik ketika Santo Dominikus berperang melawan kaum Albigensian dan kemenangan Armada Laut Kristen atas Turki di Lepanto Timur Tengah tanggal 7 Oktober 1571. Perlu diketahui Armada Laut Turki dibawah pimpinan Halifasha adalah armada laut yang kuat dan sudah menghancurkan semua pelabuhan Katolik di Eropa - Armada Laut Kristen adalah gabungan dari Armada Laut Eropa dibawah pimpinan Don Yuan dari Austria yang tidak memiliki kekuatan yang berarti. Don Yuan dari Austria terkenal mempunyai devosi yang kuat pada Bunda Maria. Pertempuran ini seperti pertempuran Daud dan Goliath. Armada Laut Kristen ketika maju berperang setiap anggotanya memegang rosario di tangan kanan dan senjata di tangan kiri. Sementara itu, Paus Pius V menyerukan kepada setiap orang Katolik di Eropa bersatu berdoa Rosario. Pada saat perang berkobar Persekutuan Rosario Roma sedang mengadakan pertemuan di gereja Minerva, markas besar Ordo Dominikas. Kala itu mereka mendaraskan rosario dengan intensi khusus yakni agar Gereja menang atas musuh-musuhnya. Sehingga Paus Clemens XI ( tahun 1667- 1669) kemudian menentukan hari Minggu pertama bulan Oktober sebagai Pesta Rosario Santa Perawan Maria untuk memperingati kemenangan di Lepanto.Isi dokumen dalam bulla kepausan memberikan indulgensi (pengampunan) bagi mereka yang berdoa rosario demi ujud yang tercantum dalam bulla tersebut. Dukungan kepausan ini memang tidak untuk mengukuhkan kebenaran mistik Santo Dominikus sebagai fakta sejarah tetapi lebih berupa dukungan untuk mengembangkan devosi kepada Bunda Maria. Tradisi ini memang pernah populer tapi secara historis kurang dikenal luas. Versi kedua ini berpusat pada devosi kepada Yesus dan Maria yang muncul pada abad 12. Pada saat itu ada kerinduan dari Gereja mengikutsertakan rahib dan umat yang tidak mampu membaca menawarkan doa alternatif sebagai ganti mendaraskan 150 mazmur dalam ibadat harian. Karena itu sebagai pengganti mazmur mereka mendaraskan 150 doa bapa kami dengan mengunakan manik manik. Berkembangya devosi kepada Yesus dan Maria maka manik manik itu dipakai untuk mendoakan doa salam maria. Usaha ini sudah dirintis oleh Santo Petrus Damanianus ( sekitar 1072).Doa salam maria lahir dari proses yang panjang dan baru sempurna terbentuk pada abad ke 15. Doa ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah salam malaikat Gabriel kepada Maria, sekitar tahun 1260-an digabungkan dengan Pujian Elizabeth kepada Maria. Kata 'YESUS' sendiri baru ditambahkan pada abad ke 13. Bagian kedua " Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini,sekarang dan waktu kami mati. Amin." Bagian ini ditambahkan pada abad ke 15, sebagai hal yang logis berkenaan dengan ajaran MARIA SEBAGAI BUNDA ALLAH (THEOTOKOS) pada konsili Efesus tahun 431.Sumber dari buku Rosario - Sejarah dan Misteri Kuasanya dan buku MisteriCahaya Membarui Rosario di Milenium IIIPengarang : Willem Daia, PrPenerbit ; Yayasan Pustaka Nusatama

1 komentar:

guidence and counseling for younger mengatakan...

saya sangat mencintai tanah papua. Papua sangat menarik baik dari segi etniknya dan geografisnya.
cerita anda sangat mengagumkan dan menambah wawasan bagi banyak orang yang ingin mencintai papua.
salam
Reinha Taogo Aro